- Pertama-tama kenali tubuh sendiri.
Berhentilah membandingkan dengan tubuh teman-teman Anda. Saat Anda mengenal cara kerja tubuh sendiri, maka akan lebih mudah untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya. - Makan secara teratur dengan menu dan porsi yang cukup.
Seperti kata pepatah, "Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang." - Lebih banyak konsumsi buah dan sayur.
Orang langsing rata-rata makan lebih dari satu sajian buah dan makan lebih banyak serat dan kurang lemak dibanding orang gemuk. Itu hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Dietetic Association tahun 2006. - Jangan lupakan Sarapan pagi
Mulailah hari dengan menu dan porsi sarapan yang cukup. Ini akan membantu mengurangi asupan kalori di sepanjang sisa hari. - Perbanyak Minum air putih.
Cukupi kebutuhan air putih anda minimal 2 liter per hari. - Berolahragalah.
Jadikan itu sebagai kegiatan yang tidak bisa dikompromikan lagi.Ber-aerobik dengan musik kesukaan bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Ajak keluarga untuk ikut bergerak. Awalnya mungkin agak aneh mendengarnya. Tapi begitu Anda mulai, bisa-bisa Anda lupa berhenti. - Bebas Gula
Cobalah 2 minggu tanpa gula. Rasanya luar biasa mengetahui napsu makan Anda yang biasanya tak bisa dipendam berangsur-angsur menghilang. - Jangan melakukan tindakan ekstrim.
Tindakan ekstrim maksudnya seperti sama sekali tak makan demi kurus dalam waktu cepat. Yang terbaik adalah makan dalam porsi sedikit, yang mencakup tiga nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan dua camilan tiap hari untuk metabolisme yang lebih efisien. - Gosok gigi segera
Setelah makan malam segera gosok gigi untuk mengingatkan diri Anda bahwa waktu makan sudah habis. - Jangan sekali-kali kompensasikan perasaan ke makanan.
Kebiasaan yang sangat tidak baik bila kita makan berlebih di saat-saat perasaan kita sedang buruk ataupun terlalu gembira. Pada umumnya orang yg terlalu terbawa emosi sesaat agak susah mengontrol pola makannya.
- Small Thumbnail Featured Post 1
- Small Thumbnail Featured Post 2
- Small Thumbnail Featured Post 3
- Small Thumbnail Featured Post 4
Featured Post Title 1
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt...
Featured Post Title 2
Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt...
Featured Post Title 3
Integer tellus metus, placerat ac lacinia sed, commodo ut lorem. Suspendisse eleifend massa eget elit pellentesque...
Featured Post Title 4
Etiam tincidunt lobortis massa et tincidunt. Vivamus commodo feugiat turpis, in pulvinar felis elementum vel...
Senin, 28 November 2011
10 Cara Diet Sehat & Sederhana
Rabu, 23 November 2011
Lima cara sederhana mengembangkan kemampuan verbal anak autis
Lima cara sederhana mengembangkan kemampuan verbal anak autis
"Yo, kamu kan terapis anak autis. Aku pengen nanya nih. Tomas, cucu pertamaku belum bisa ngomong tuh sampai sekarang. Padahal umurnya sudah hampir tiga tahun. Aku jadi kuatir apa iya Tomas itu autis?"Tanya salah satu senior guru sekolah minggu di gereja. Terlepas dari apakah seorang anak itu autis atau bukan seperti ilustrasi diatas, kasus terlambat bicara merupakan kasus yang dialami oleh anak bermasalah, seperti anak autis. Dalam sebuah seminar mengenai Penanganan Anak Bermasalah Khususnya dalam Segi Emosi dan Autism, Julianti Gunawan, menuliskan,"Ciri-ciri gejala autisme nampak dari gangguan perkembangan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial, perilaku, emosi, dan sensoris”. Selanjutnya, terapis anak autis yang juga bekerja di Biro Konsultasi Psikologi sebuah yayasan pendidikan di Jakarta, merincikan,"gangguan komunikasi pada anak autis ditandai dengan tidak adanya kontak mata, terlambat berbicara atau sama sekali belum dapat bicara, sulit untuk memulai percakapan dengan orang lain, mengulang kata-kata atau membeo, berbicara dalam bahasa yang tidak dapat dimengerti atau bahasa planet, serta tidak memahami pembicaraan orang lain" Jadi, salah satu ciri gangguan komunikasi yang muncul pada anak autis adalah terlambat bicara atau sama sekali belum dapat bicara. Terlambat bicara berhubungan dengan kemampuan anak menyampaikan kebutuhannya dengan suatu cara yang dapat dimengerti dengan benar atau perilaku komunikatif. Dalam sebuah makalah seminar bahasa juga dituliskan, perkembangan perilaku komunikatif dibagi dalam tiga kelompok; Pertama, Tahap Perlokusioner, dimana pesan diterima oleh pendengar tanpa ada usaha dari anak sehingga tidak terjadi komunikasi antara kedua belah pihak. Umumnya muncul sebelum umur 10 bulan. Kedua, Tahap Ilokusioner, ditandai dengan munculnya perilaku bahasa non verbal yang dapat dimengerti oleh pendengar, misalnya anak hanya menunjuk pada benda yang diinginkan. Ketiga, Perilaku Lokusioner, adalah fungsi bahasa yang dijadikan kedalam bentuk bahasa verbal. Sehingga pada tahap Perilaku Lokusioner sudah mulai timbul usaha dari anak untuk menyampaikan kebutuhannnya dalam bentuk bahasa verbal. Kemampuan anak memasuki tahap Perilaku Lokusioner, merupakan langkah awal untuk mengembangkan kemampuan verbal atau mengembangkan kemampuan anak berbicara anak. Dibawah ini ada lima cara sederhana yang dapat dilakukan orang tua atau terapis untuk mengembangkan kemampuan verbal anak, antara lain: PERMAINAN TIBA-TIBA Permainan tiba-tiba merupakan permainan tidak terencana tapi mengasyikan, karena mengajari anak bicara dari apa yang menarik perhatiannya saat itu. Misalnya, anak tertarik pada kaleng bekas yang kebetulan tergeletak di lantai. Lantas anak mengambil, membuka dan menutup kaleng tersebut. Kesempatan ini dapat digunakan oleh orang tua atau terapis untuk mengajari konsep "buka" dan "tutup". Caranya, orang tua atau terapis menutup kaleng sambil mengatakan,"tutup". Lantas penutup kaleng tersebut diberikan kepada anak. Kemudian minta anak untuk mengikuti apa yang dilakukan sebelumnya. Atau, bisa juga menggunakan kaleng lain, agar orang tua atau terapis dan anak melakukan permainan ini secara bersamaan. Cara yang sama dilakukan juga untuk mengajari konsep,"buka." Bila anak bosan kita juga dapat ganti mengajari konsep lain, seperti "pelan" dan "berisik". Caranya, memukul kaleng perlahan dengan sendok, sambil berkata dengan nada suara pelan,"pelan!". Kemudian memukul kaleng sekencangnya sambil berteriak,"berisik!". Permainan dilakukan berulang dan dikembangkan dalam suasana yang menyenangkan. Anak akan lebih menikmati permainan bila kemudian orang tua atau terapis yang meniru tingkah anak dalam bermain. Permainan tiba-tiba ini dapat dilakukan juga pada saat anak tertarik pada gambar kesukaannya, misalnya gambar gajah. Orang tua atau terapis bisa mengikuti tingkah anak menunjuk sambil menyebutkan nama "gajah" pada gambar yang ditunjuk. Bila anak tertawa dan senang tingkahnya diikuti oleh orang tua atau terapis secara berulang–ulang, hal ini akan memancing anak untuk meniru orang tua atau terapis tanpa disadarinya. Maka kesempatan ini dapat juga digunakan untuk mengajari anak menyebutkan nama binatang yang ada digambar selain gajah, seperti sapi, domba, kucing dan sebagainya. Selanjutnya, bisa juga dikembangkan menjadi dua kata, seperti "gajah abu-abu", "gajah India", atau..."susu sapi", “domba putih", dan seterusnya. LOMBA MENAMAI BENDA Permainan berikutnya adalah lomba menamai benda. Untuk mempraktekan cara ini, orang tua atau terapis membutuhkan gambar–gambar yang sudah dikenal dan akan dinamai. Misalkan, gambar topi, burung, sepatu, apel, gajah, dan sebagainya yang dapat dipotong dari majalah bekas. Tempelkan gambar pada karton berukur post card (gambar 2.1) agar kelihatan menarik, lalu tempelkan pada dinding kamar terapi atau ruang keluarga. Kemudian membuat lomba dengan instruksi yang sederhana pada anak. Misalkan, "lari, pegang gambar topi, lalu sebutkan "topi". Setelah instruksi diberikan, orang tua atau terapis lari bersama anak untuk memegang gambar topi sambil berteriak,"topi". Permainan ini dapat juga dikembangkan dengan menyebutkan dua kata, seperti, topi merah, topi baru, topi sekolah (bila memang itu gambar topi sekolah), dan sebagainya. Permainan lomba menamai benda akan lebih menyenangkan bila mengajak saudara, teman, atau anak tetangga yang sebaya dengan anak. Tapi, sebaiknya permainan cukup melibatkan anak dengan dua pemain lainnya, agar anak lebih mudah meniru, dan tetap dapat mengikuti permainan dengan baik. Supaya permainan lomba menamai benda ini lebih menantang, maka gambar-gambar yang akan dinamai di tempelkan agak tinggi, agar anak harus melompat saat menyentuh gambar yang akan dinamai tersebut. LAGU ATAU NYANYIAN Lagu adalah cara menyenangkan untuk mengembangkan kemampuan verbal anak, karena umumnya anak-anak suka sekali bernyanyi. Melalui bernyanyi anak dapat belajar mengucapkan lirik lagu tersebut satu persatu. Mengajari anak menyanyi dapat dimulai dari lagu pendek dan sederhana, yang tentunya sangat disukai oleh anak, misalkan "Topi Saya Bundar", "Kepala Pundak Lutut Kaki", "Balonku Ada Lima", atau "Aku Punya Anjing Kecil". Selain itu, lagu juga dapat memperkaya imajinasi anak, dimana lirik lagu tersebut diubah sesuai dengan karakter lagu. Misalkan, lagu Aku Punya Anjing Kecil dapat diganti liriknya menjadi Aku Punya Kucing Kecil. Aku punya kucing kecil Kuberi nama Kitty Dia pandai menari-nari Sambil bernyanyi riang Kitty, meong-meong Kemari, meong-meong Ayo nari-nari Kitty, meong-meong Kemari, meong-meong Ayo nari-nari... Disamping itu, anak akan merasa senang bila lagu tersebut dinyanyikan memakai gerakan yang sesuai dengan lirik lagu. Dan akan lebih menarik lagi bila nama anaknya disebutkan dalam lirik lagu tersebut. MENONTON TELEVISI Sebenarnya, nonton televisi dapat dijadikan sarana untuk mengajar anak berbicara dan komunikasi, asalkan orang tua atau terapis mau menyediakan waktu untuk nonton bersama. Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum mengajari anak berbicara melalui nonton tivi, adalah mengetahui film apa yang menjadi kesukaan anak, seperti film Teletubbies, Donal Bebek, dan sebagainya. Kedua, mengetahui sejauh mana kemapuan anak dalam mengenal konsep, seperti warna, bentuk, jumlah, benda, dan sebagainya. Hal ini akan membantu saat meminta anak menceritakan apa yang ditonton pada orang tua atau terapis. Misalkan,”siapa sih yang naik skuter?"; "baju Lala warnanya apa sih?" dan sebagainya. Sebaiknya, jangan minta anak menceritakan sesuatu di dalam film yang tidak diketahuinya, seperti menyebutkan warna baju yang dipakai Lala sementara anak belum tahu tentang warna. Tetapi, sebaiknya diberitahu dulu apa yang sedang ditonton pada anak saat itu, lalu ditanyakan kembali pada kesempatan yang berbeda. PERMAINAN BERPURA-PURA Permainan berpura-pura atau Pretend Play merupakan salah satu cara lain untuk mengembangkan kemampuan verbal anak, melalui skenario pendek yang dibuat dari permainan yang dipilih, contohnya "Pura-pura jadi dokter". Orang tua atau terapis dapat membuat skenario pendek antara seorang dokter dengan pasiennya. Dimana orang tua atau terapis menjadi dokter dan anak menjadi pasien. Contoh sederhana dari skenario permainan "pura-pura jadi dokter". Suasana: Dokter sedang duduk diruang kerjanya dengan alat dokternya yang ditaruh di atas meja. Disamping meja tergelatak sebuah tikar untuk digunakan pasien berbaring. Tiba-tiba terdegar ketukan di pintu. Pasien: "Selamat pagi, dokter!" Dokter: "Selamat pagi. Silakan duduk." Pasien : (Duduk di hadapan dokter) "Dokter, perut saya saki nih..." Dokter : "Coba saya periksa dulu perut kamu" (dokter membimbing pasien tidur di atas tikar yang disiapkan. Kemudian memeriksa suhu tubuh dan perut pasien yang sakit. Setelah diperiksa, dokter mengajak pasiennya duduk kembali.) Dokter : "Wah, Ibu terkena diare nih. Saya akan memberikan obat untuk diminum." Pasien : "Terima kasih, dokter." Untuk membantu anak dalam bermain, dibutuhkan satu orang terapis untuk menjadi model bicara pada awalnya. Atau, sebelum permainan dilakukan, ajari anak menghapal dialog yang diminta. Bila anak sudah mengikuti permainan dengan baik, maka skenario dapat dikembangkan lebih panjang lagi. Disamping itu, anak juga dapat bertukar peran dalam kesempatan yang berbeda, dimana anak yang menjadi dokter dan terapis atau orang tua yang menjadi pasien. Skenario lain untuk permainan berpura-pura adalah, pura-pura berkunjung ke rumah Oma, belanja di supermaket, merayakan ulang tahun bersama, dan sebagainya. Supaya suasana lebih menyenangkan dapat libatkan teman, saudara atau anggota keluarga lainnya.
"Yo, kamu kan terapis anak autis. Aku pengen nanya nih. Tomas, cucu pertamaku belum bisa ngomong tuh sampai sekarang. Padahal umurnya sudah hampir tiga tahun. Aku jadi kuatir apa iya Tomas itu autis?"Tanya salah satu senior guru sekolah minggu di gereja. Terlepas dari apakah seorang anak itu autis atau bukan seperti ilustrasi diatas, kasus terlambat bicara merupakan kasus yang dialami oleh anak bermasalah, seperti anak autis. Dalam sebuah seminar mengenai Penanganan Anak Bermasalah Khususnya dalam Segi Emosi dan Autism, Julianti Gunawan, menuliskan,"Ciri-ciri gejala autisme nampak dari gangguan perkembangan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial, perilaku, emosi, dan sensoris”. Selanjutnya, terapis anak autis yang juga bekerja di Biro Konsultasi Psikologi sebuah yayasan pendidikan di Jakarta, merincikan,"gangguan komunikasi pada anak autis ditandai dengan tidak adanya kontak mata, terlambat berbicara atau sama sekali belum dapat bicara, sulit untuk memulai percakapan dengan orang lain, mengulang kata-kata atau membeo, berbicara dalam bahasa yang tidak dapat dimengerti atau bahasa planet, serta tidak memahami pembicaraan orang lain" Jadi, salah satu ciri gangguan komunikasi yang muncul pada anak autis adalah terlambat bicara atau sama sekali belum dapat bicara. Terlambat bicara berhubungan dengan kemampuan anak menyampaikan kebutuhannya dengan suatu cara yang dapat dimengerti dengan benar atau perilaku komunikatif. Dalam sebuah makalah seminar bahasa juga dituliskan, perkembangan perilaku komunikatif dibagi dalam tiga kelompok; Pertama, Tahap Perlokusioner, dimana pesan diterima oleh pendengar tanpa ada usaha dari anak sehingga tidak terjadi komunikasi antara kedua belah pihak. Umumnya muncul sebelum umur 10 bulan. Kedua, Tahap Ilokusioner, ditandai dengan munculnya perilaku bahasa non verbal yang dapat dimengerti oleh pendengar, misalnya anak hanya menunjuk pada benda yang diinginkan. Ketiga, Perilaku Lokusioner, adalah fungsi bahasa yang dijadikan kedalam bentuk bahasa verbal. Sehingga pada tahap Perilaku Lokusioner sudah mulai timbul usaha dari anak untuk menyampaikan kebutuhannnya dalam bentuk bahasa verbal. Kemampuan anak memasuki tahap Perilaku Lokusioner, merupakan langkah awal untuk mengembangkan kemampuan verbal atau mengembangkan kemampuan anak berbicara anak. Dibawah ini ada lima cara sederhana yang dapat dilakukan orang tua atau terapis untuk mengembangkan kemampuan verbal anak, antara lain: PERMAINAN TIBA-TIBA Permainan tiba-tiba merupakan permainan tidak terencana tapi mengasyikan, karena mengajari anak bicara dari apa yang menarik perhatiannya saat itu. Misalnya, anak tertarik pada kaleng bekas yang kebetulan tergeletak di lantai. Lantas anak mengambil, membuka dan menutup kaleng tersebut. Kesempatan ini dapat digunakan oleh orang tua atau terapis untuk mengajari konsep "buka" dan "tutup". Caranya, orang tua atau terapis menutup kaleng sambil mengatakan,"tutup". Lantas penutup kaleng tersebut diberikan kepada anak. Kemudian minta anak untuk mengikuti apa yang dilakukan sebelumnya. Atau, bisa juga menggunakan kaleng lain, agar orang tua atau terapis dan anak melakukan permainan ini secara bersamaan. Cara yang sama dilakukan juga untuk mengajari konsep,"buka." Bila anak bosan kita juga dapat ganti mengajari konsep lain, seperti "pelan" dan "berisik". Caranya, memukul kaleng perlahan dengan sendok, sambil berkata dengan nada suara pelan,"pelan!". Kemudian memukul kaleng sekencangnya sambil berteriak,"berisik!". Permainan dilakukan berulang dan dikembangkan dalam suasana yang menyenangkan. Anak akan lebih menikmati permainan bila kemudian orang tua atau terapis yang meniru tingkah anak dalam bermain. Permainan tiba-tiba ini dapat dilakukan juga pada saat anak tertarik pada gambar kesukaannya, misalnya gambar gajah. Orang tua atau terapis bisa mengikuti tingkah anak menunjuk sambil menyebutkan nama "gajah" pada gambar yang ditunjuk. Bila anak tertawa dan senang tingkahnya diikuti oleh orang tua atau terapis secara berulang–ulang, hal ini akan memancing anak untuk meniru orang tua atau terapis tanpa disadarinya. Maka kesempatan ini dapat juga digunakan untuk mengajari anak menyebutkan nama binatang yang ada digambar selain gajah, seperti sapi, domba, kucing dan sebagainya. Selanjutnya, bisa juga dikembangkan menjadi dua kata, seperti "gajah abu-abu", "gajah India", atau..."susu sapi", “domba putih", dan seterusnya. LOMBA MENAMAI BENDA Permainan berikutnya adalah lomba menamai benda. Untuk mempraktekan cara ini, orang tua atau terapis membutuhkan gambar–gambar yang sudah dikenal dan akan dinamai. Misalkan, gambar topi, burung, sepatu, apel, gajah, dan sebagainya yang dapat dipotong dari majalah bekas. Tempelkan gambar pada karton berukur post card (gambar 2.1) agar kelihatan menarik, lalu tempelkan pada dinding kamar terapi atau ruang keluarga. Kemudian membuat lomba dengan instruksi yang sederhana pada anak. Misalkan, "lari, pegang gambar topi, lalu sebutkan "topi". Setelah instruksi diberikan, orang tua atau terapis lari bersama anak untuk memegang gambar topi sambil berteriak,"topi". Permainan ini dapat juga dikembangkan dengan menyebutkan dua kata, seperti, topi merah, topi baru, topi sekolah (bila memang itu gambar topi sekolah), dan sebagainya. Permainan lomba menamai benda akan lebih menyenangkan bila mengajak saudara, teman, atau anak tetangga yang sebaya dengan anak. Tapi, sebaiknya permainan cukup melibatkan anak dengan dua pemain lainnya, agar anak lebih mudah meniru, dan tetap dapat mengikuti permainan dengan baik. Supaya permainan lomba menamai benda ini lebih menantang, maka gambar-gambar yang akan dinamai di tempelkan agak tinggi, agar anak harus melompat saat menyentuh gambar yang akan dinamai tersebut. LAGU ATAU NYANYIAN Lagu adalah cara menyenangkan untuk mengembangkan kemampuan verbal anak, karena umumnya anak-anak suka sekali bernyanyi. Melalui bernyanyi anak dapat belajar mengucapkan lirik lagu tersebut satu persatu. Mengajari anak menyanyi dapat dimulai dari lagu pendek dan sederhana, yang tentunya sangat disukai oleh anak, misalkan "Topi Saya Bundar", "Kepala Pundak Lutut Kaki", "Balonku Ada Lima", atau "Aku Punya Anjing Kecil". Selain itu, lagu juga dapat memperkaya imajinasi anak, dimana lirik lagu tersebut diubah sesuai dengan karakter lagu. Misalkan, lagu Aku Punya Anjing Kecil dapat diganti liriknya menjadi Aku Punya Kucing Kecil. Aku punya kucing kecil Kuberi nama Kitty Dia pandai menari-nari Sambil bernyanyi riang Kitty, meong-meong Kemari, meong-meong Ayo nari-nari Kitty, meong-meong Kemari, meong-meong Ayo nari-nari... Disamping itu, anak akan merasa senang bila lagu tersebut dinyanyikan memakai gerakan yang sesuai dengan lirik lagu. Dan akan lebih menarik lagi bila nama anaknya disebutkan dalam lirik lagu tersebut. MENONTON TELEVISI Sebenarnya, nonton televisi dapat dijadikan sarana untuk mengajar anak berbicara dan komunikasi, asalkan orang tua atau terapis mau menyediakan waktu untuk nonton bersama. Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum mengajari anak berbicara melalui nonton tivi, adalah mengetahui film apa yang menjadi kesukaan anak, seperti film Teletubbies, Donal Bebek, dan sebagainya. Kedua, mengetahui sejauh mana kemapuan anak dalam mengenal konsep, seperti warna, bentuk, jumlah, benda, dan sebagainya. Hal ini akan membantu saat meminta anak menceritakan apa yang ditonton pada orang tua atau terapis. Misalkan,”siapa sih yang naik skuter?"; "baju Lala warnanya apa sih?" dan sebagainya. Sebaiknya, jangan minta anak menceritakan sesuatu di dalam film yang tidak diketahuinya, seperti menyebutkan warna baju yang dipakai Lala sementara anak belum tahu tentang warna. Tetapi, sebaiknya diberitahu dulu apa yang sedang ditonton pada anak saat itu, lalu ditanyakan kembali pada kesempatan yang berbeda. PERMAINAN BERPURA-PURA Permainan berpura-pura atau Pretend Play merupakan salah satu cara lain untuk mengembangkan kemampuan verbal anak, melalui skenario pendek yang dibuat dari permainan yang dipilih, contohnya "Pura-pura jadi dokter". Orang tua atau terapis dapat membuat skenario pendek antara seorang dokter dengan pasiennya. Dimana orang tua atau terapis menjadi dokter dan anak menjadi pasien. Contoh sederhana dari skenario permainan "pura-pura jadi dokter". Suasana: Dokter sedang duduk diruang kerjanya dengan alat dokternya yang ditaruh di atas meja. Disamping meja tergelatak sebuah tikar untuk digunakan pasien berbaring. Tiba-tiba terdegar ketukan di pintu. Pasien: "Selamat pagi, dokter!" Dokter: "Selamat pagi. Silakan duduk." Pasien : (Duduk di hadapan dokter) "Dokter, perut saya saki nih..." Dokter : "Coba saya periksa dulu perut kamu" (dokter membimbing pasien tidur di atas tikar yang disiapkan. Kemudian memeriksa suhu tubuh dan perut pasien yang sakit. Setelah diperiksa, dokter mengajak pasiennya duduk kembali.) Dokter : "Wah, Ibu terkena diare nih. Saya akan memberikan obat untuk diminum." Pasien : "Terima kasih, dokter." Untuk membantu anak dalam bermain, dibutuhkan satu orang terapis untuk menjadi model bicara pada awalnya. Atau, sebelum permainan dilakukan, ajari anak menghapal dialog yang diminta. Bila anak sudah mengikuti permainan dengan baik, maka skenario dapat dikembangkan lebih panjang lagi. Disamping itu, anak juga dapat bertukar peran dalam kesempatan yang berbeda, dimana anak yang menjadi dokter dan terapis atau orang tua yang menjadi pasien. Skenario lain untuk permainan berpura-pura adalah, pura-pura berkunjung ke rumah Oma, belanja di supermaket, merayakan ulang tahun bersama, dan sebagainya. Supaya suasana lebih menyenangkan dapat libatkan teman, saudara atau anggota keluarga lainnya.
Senin, 14 November 2011
Jantung Katak
Jantung merupakan suatu organ yang berdenyut dengan irama tertentu (kontraksi ritmik). Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke arah sirkulasi sistemik maupun pulmoner. Jantung terletak dalam mediastinum di rongga dada, yaitu di antara kedua paru-paru.
Lapisan yang mengitari jantung ( pericardium ) terdiri dari dua bagian : lapisan sebelah dalam atau “pericardium visceral” dan lapisan sebelah luar atau “pericardium parietal”. Kedua lapisan pericardium ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang berfungsi mengurangi gesekan pada gerakan memompa dari jantung itu sendiri. Bagian depan dari pericardium itu melekat pada tulang dada ( sternum ) bagian bawahnya melekat pada tulang punggung, sedang bagian bawah pada diafragma. Perikardium visceral mempunyai hubungan langsung dengan permukaan jantung.
Jantung itu sendiri terdiri dari tiga lapisan :
b. Bundalan otot ventrikel, yang membentuk bilik jantung, dimulai dari cicin atrioventrikular sampai di apeks jantung.
c. Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antara serambi dan bilik jantung.
3. Endokardium : Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
Ruangan jantung bagian atas, atrium, secara anatomi terpisah dari ruangan jantung sebelah bawah, atau ventrikel, oleh suatu fibrosus. Keempat katup jantung terletak dalam cincin ini. Secara fungsional jantung dibagi alat pompa kanan dan alat pompa kiri.Jantung dibagian kanan menerima darah dari seluruh penjuru tubuh dan memompakannya ke paru. Disitulah darah meninggalkan muatan karbondioksida dan menerima persediaan oksigen yang segar, sesudah itu meneruskannya kebagian kiri dan dari situ dipompakan keseluruh tubuh. Pembagian ini mempermudah konseptualisasi dari urutan aliran darah secara anatomi : vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, atrium pulmonaris, paru, vena pulmonalis, atrium kiri, ventrikel kiri, aorta, arteria, arteriola, kapiler, venula, vena, vena kava.
Atrium Kanan
Atrium kanan yang tipis dindingnya ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah, dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel kanan dan kemudian ke paru. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava superior, inferior, sinus koronarius.
Ventrikel Kanan
Pada kontraksi ventrikel, maka tiap ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompakan darah yang diterimanya dari dari atrium ke sirkulasi pulmonar ataupun sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang unik, guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah, yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonaris. Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel kanan, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri.Karena itu beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan dari pada ventrikel kiri.Akibatnya tebal dari ventrikel kanan hanya sepertiga dari tebal dinding ventrikel kiri.
Atrium Kiri
Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenisasi dari paru melalui keempat vena pumunalis.Antara vena pulmunalis dan atrium kiri tidak ada katup sejati. Karena itu, perubahan tekanan dalam atrium kiri mudah sekali membalik retrograd kedalam pembuluh paru. Peningkatan tekanan atrium kiri yang akut akan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri berdinding tipis dan bertekanan rendah.Darah mengalir dari atrium kiri kedalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.
Ventrikel Kiri
Vetrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sistemik, dan mempertahankan aliran darah ke jaringan-jaringan perifer, Ventrikel kiri mempunyai oto-otot yang tebal dan bentuknya yang menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan yang tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel ( septum interventrikularis ) juga membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh seluruh ventrikel pada kontraksi.Pada kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi daripada tekanan ventrikel kanan.
Katup Jantung
Keempat katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung. Ada dua jenis katup : katup atrioventrikularis ( katup AV) yang memisahkan atria dengan ventrikel, dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonaris dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup-katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi perubahan tekanan dan volume dalam bilik-bilik jantung dan pembuluh darah.
Katup Atrioventrikularis
Daun-daun katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup. Katup mitralis memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup. Daun katup dari kedua katup itu tertambat melalui berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebut kordatendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot papilaris.
Katup Semilunaris
Kedua katup semilunarissama bentuknya; terdiri dari tiga daun katup simetris menyerupai corong,yang tertambat dengan kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmunalis terletak antara vertrikel kanan dan arteria pulmunalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmunalis kedalam ventrikel.
Fungsi Jantung
Tugas jantung sebagai pompa darah dengan dua sistem sirkulasi yang terpisah. Sistem sirkulasi yang lebih besar, meliputi seluruh jaringan tubuh, sehingga untuk itu jantung memompa darah ke pembuluh nadi lewat aorta. Sedangkan sistem sirkulasi yang lebih kecil, meliputi sirkulasi darah ke paru-paru (pulmonium), tempat dimana terjadi pertukaran udara (oksigenasi). Setelah kembali ke paru-paru darah yang kembali ke jantung itu merupakan darah bersih yang kaya akan zat asam (oksigen). Untuk kemudian dipompa oleh jantung keseluruh tubuh. Setelah darah memberimakan jaringan ke seluruh tubuh, maka darah kembali ke jantung lewat pembuluh balik (vena), darah ini miskin akan zat asam. Darah ini kemudian dipompakan ke paru-paru kembali untuk diperbaharui (dioksigenasi)
Sifat-sifat Jantung
a. Automasi
Artinya jantung ini masih dapat melakukan fungsinya tanpa dipengaruhi saraf. Dibuktikan dengan cara merusak otak atau sumsum punggung. Jantung tetap normal melakukan fungsinya untuk beberapa saat.
b.Termolabil
Jantung dapat berubah denyutnya karena pengaruh suhu lingkungan. Sebagai contoh kita berpindah dari daerah suhu panas ke daerah bersuhu dingin, maka denyut jantung menurun. Jadi, pada suhu yang lebih panas, frekuensi denyut jantung menjadi naik dan sebaliknya.
c. sinsitium
Organ berupa serabut yang bekerja sebagai satu unit.
Jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong; bahkan bila jantung dipotong-potong, setiap potongan jaringan jantung masih berdenyut. Hal ini disebakan oleh adanya jaringan khusus pemicu di jantung yang mampu mencetuskan potensial aksi berulang-ulang. Jaringan picu jantung membentuk sistem hantaran yang dalam keadaan normal menyebarkan impuls ke seluruh jantung.
Jantung menerima darah dari sistem vena yang berasal dari jaringan dan organ tubuh. Denyut jantung berasal dari sistem penghantar jantung yang khusus dan menyebar melalui sistem ini kesemua bagian miokardium. Struktur yang membentuk sistem penghantar adalah simpul sinoatrial ( simpul SA ), lintasan antar simpul di atrium, simpul atrioventrikular ( simpul AV ) , berkas His dan cabang-cabangnya dan sistem Purkinje
.
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Lapisan yang mengitari jantung ( pericardium ) terdiri dari dua bagian : lapisan sebelah dalam atau “pericardium visceral” dan lapisan sebelah luar atau “pericardium parietal”. Kedua lapisan pericardium ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang berfungsi mengurangi gesekan pada gerakan memompa dari jantung itu sendiri. Bagian depan dari pericardium itu melekat pada tulang dada ( sternum ) bagian bawahnya melekat pada tulang punggung, sedang bagian bawah pada diafragma. Perikardium visceral mempunyai hubungan langsung dengan permukaan jantung.
Jantung itu sendiri terdiri dari tiga lapisan :
- Epikardium : Merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral yang bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung.
- Miokardium : Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
b. Bundalan otot ventrikel, yang membentuk bilik jantung, dimulai dari cicin atrioventrikular sampai di apeks jantung.
c. Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antara serambi dan bilik jantung.
3. Endokardium : Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
Ruangan jantung bagian atas, atrium, secara anatomi terpisah dari ruangan jantung sebelah bawah, atau ventrikel, oleh suatu fibrosus. Keempat katup jantung terletak dalam cincin ini. Secara fungsional jantung dibagi alat pompa kanan dan alat pompa kiri.Jantung dibagian kanan menerima darah dari seluruh penjuru tubuh dan memompakannya ke paru. Disitulah darah meninggalkan muatan karbondioksida dan menerima persediaan oksigen yang segar, sesudah itu meneruskannya kebagian kiri dan dari situ dipompakan keseluruh tubuh. Pembagian ini mempermudah konseptualisasi dari urutan aliran darah secara anatomi : vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, atrium pulmonaris, paru, vena pulmonalis, atrium kiri, ventrikel kiri, aorta, arteria, arteriola, kapiler, venula, vena, vena kava.
Atrium Kanan
Atrium kanan yang tipis dindingnya ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah, dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel kanan dan kemudian ke paru. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava superior, inferior, sinus koronarius.
Ventrikel Kanan
Pada kontraksi ventrikel, maka tiap ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompakan darah yang diterimanya dari dari atrium ke sirkulasi pulmonar ataupun sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang unik, guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah, yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonaris. Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel kanan, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri.Karena itu beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan dari pada ventrikel kiri.Akibatnya tebal dari ventrikel kanan hanya sepertiga dari tebal dinding ventrikel kiri.
Atrium Kiri
Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenisasi dari paru melalui keempat vena pumunalis.Antara vena pulmunalis dan atrium kiri tidak ada katup sejati. Karena itu, perubahan tekanan dalam atrium kiri mudah sekali membalik retrograd kedalam pembuluh paru. Peningkatan tekanan atrium kiri yang akut akan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri berdinding tipis dan bertekanan rendah.Darah mengalir dari atrium kiri kedalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.
Ventrikel Kiri
Vetrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sistemik, dan mempertahankan aliran darah ke jaringan-jaringan perifer, Ventrikel kiri mempunyai oto-otot yang tebal dan bentuknya yang menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan yang tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel ( septum interventrikularis ) juga membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh seluruh ventrikel pada kontraksi.Pada kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi daripada tekanan ventrikel kanan.
Katup Jantung
Keempat katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung. Ada dua jenis katup : katup atrioventrikularis ( katup AV) yang memisahkan atria dengan ventrikel, dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonaris dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup-katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi perubahan tekanan dan volume dalam bilik-bilik jantung dan pembuluh darah.
Katup Atrioventrikularis
Daun-daun katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup. Katup mitralis memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup. Daun katup dari kedua katup itu tertambat melalui berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebut kordatendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot papilaris.
Katup Semilunaris
Kedua katup semilunarissama bentuknya; terdiri dari tiga daun katup simetris menyerupai corong,yang tertambat dengan kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmunalis terletak antara vertrikel kanan dan arteria pulmunalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmunalis kedalam ventrikel.
Fungsi Jantung
Tugas jantung sebagai pompa darah dengan dua sistem sirkulasi yang terpisah. Sistem sirkulasi yang lebih besar, meliputi seluruh jaringan tubuh, sehingga untuk itu jantung memompa darah ke pembuluh nadi lewat aorta. Sedangkan sistem sirkulasi yang lebih kecil, meliputi sirkulasi darah ke paru-paru (pulmonium), tempat dimana terjadi pertukaran udara (oksigenasi). Setelah kembali ke paru-paru darah yang kembali ke jantung itu merupakan darah bersih yang kaya akan zat asam (oksigen). Untuk kemudian dipompa oleh jantung keseluruh tubuh. Setelah darah memberimakan jaringan ke seluruh tubuh, maka darah kembali ke jantung lewat pembuluh balik (vena), darah ini miskin akan zat asam. Darah ini kemudian dipompakan ke paru-paru kembali untuk diperbaharui (dioksigenasi)
Sifat-sifat Jantung
a. Automasi
Artinya jantung ini masih dapat melakukan fungsinya tanpa dipengaruhi saraf. Dibuktikan dengan cara merusak otak atau sumsum punggung. Jantung tetap normal melakukan fungsinya untuk beberapa saat.
b.Termolabil
Jantung dapat berubah denyutnya karena pengaruh suhu lingkungan. Sebagai contoh kita berpindah dari daerah suhu panas ke daerah bersuhu dingin, maka denyut jantung menurun. Jadi, pada suhu yang lebih panas, frekuensi denyut jantung menjadi naik dan sebaliknya.
c. sinsitium
Organ berupa serabut yang bekerja sebagai satu unit.
Jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong; bahkan bila jantung dipotong-potong, setiap potongan jaringan jantung masih berdenyut. Hal ini disebakan oleh adanya jaringan khusus pemicu di jantung yang mampu mencetuskan potensial aksi berulang-ulang. Jaringan picu jantung membentuk sistem hantaran yang dalam keadaan normal menyebarkan impuls ke seluruh jantung.
Jantung menerima darah dari sistem vena yang berasal dari jaringan dan organ tubuh. Denyut jantung berasal dari sistem penghantar jantung yang khusus dan menyebar melalui sistem ini kesemua bagian miokardium. Struktur yang membentuk sistem penghantar adalah simpul sinoatrial ( simpul SA ), lintasan antar simpul di atrium, simpul atrioventrikular ( simpul AV ) , berkas His dan cabang-cabangnya dan sistem Purkinje
.
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Rabu, 09 November 2011
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlet-atlet sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola[1]. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga.
Makanan juga menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung, terutama makanan cepat saji (junk food). Para penelti dari McMaster University, Kanada, menemukan hasil bahwa orang yang banyak mengonsumsi makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging memiliki risiko serangan jantung lebih dari 35 persen lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsinya[2].
Permukaan Jantung
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
Struktur Internal Jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Seputar Kesehatan Jantung
Jantung merupakan salah satu organ terpenting tubuh, kelainan pada jantung dapat beresiko kematian. Masalah pada jantung dibagi karena kegagalan organ jantung seringkali hampir menjadi dua bagian, yaitu penyakit jantung dan serangan jantung.Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:- Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
- Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak napas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.
Serangan Jantung
Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlet-atlet sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola[1]. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga.
Makanan juga menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung, terutama makanan cepat saji (junk food). Para penelti dari McMaster University, Kanada, menemukan hasil bahwa orang yang banyak mengonsumsi makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging memiliki risiko serangan jantung lebih dari 35 persen lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsinya[2].
Penanggulangan
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain:- Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%[3]. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain risiko penyakit jantung[4].
- Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok [5].
- Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung[6].
- Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
- Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti Salmon, Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel, habatussauda dan obat herbal lainnya. untuk obat herbal sakit jantung dapat diperoleh dengan mudah baik offline maupun online. yang online dapat diperoleh di http://herbalutama.com/20-obat-jantung [7]
Sabtu, 05 November 2011
Sistem Gerak Pada Manusia (Rangka dan Otot)
Buat teman -teman yang mau belajar sistem gerak
Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari , berjalan, duduk dan berdiri. Untuk melakukan kegiatan tersebut tubuh manusia ditunjang dengan adanya rangka. Rangka terdapat di dalam tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Rangka berfungsi sebagai:
1. penyangga dan penunjang tubuh
2. pelindung organ dalam dan memberi bentuk tubuh
3. alat pergerakan pasif dan tempat otot melekat
4. tempat pembentukan sel darah (hematopoiesis)
5. tempat penyerapan dan penglepasan kalsium
Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya otot dan persendian, maka tubuh manusia dapat bergerak. Sebagian besar pembentukan sel darah juga terjadi di dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan organ yang mengandung mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu:A. APENDIKULER, B. AKSIAL.
A. APENDIKULER
Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah. Rangka apendikuler terdiri atas 126 ruas tulang.
Rangka apendikuler tersusun atas:
1. Anggota gerak atas.
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
a. Tulang gelang bahu
Terdiri atas tulang belikat (skapula) dan tulang selangka (klavikula). Tulang belikat berbentuk seperti segitiga pipih dan bersendian dengan tulang lengan atas (humerus). Tulang selangka pada ujung bagian depan melekat pada tulang dada (sternum). Tulang gelang bahu berjumlah total 4 tulang.
b. Tulang lengan atas (humerus).
Berbentuk seperti pipa dengan bonggol di setiap ujungnya. Pada bagian bawah memiliki dua bonggol yang bersendian dengan tulang lengan bawah (hasta dan ulna). Pada bagian atas bersendian dengan tulang belikat (skapula). Terdapat 2 tulang lengan atas pada tubuh manusia.
c. Tulang lengan bawah.
Terdiri atas tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Bagian ujung tulang hasta merupakan siku tangan sedangkan bagian bawahnya merupakan tempat terdapatnya jari kelingking. Bagian ujung atas tulang pengumpil bersendian dengan tulang humerus sedangkan bagian bawahnya merupakan tempat terdapatnya tulang ibu jari (jempol). Kedua ujung bawah tulang lengan bawah bersendian dengan tulang pergelangan tangan (karpal). Jumlah total ruas tulang lengan bawah berjumlah 4 ruas tulang.
d. Tulang pergelangan tangan (karpal).
Tulang pergelangan tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang lengan bawah dengan tulang telapak tangan (metakarpal). Tulang pergelangan tangan pada masing-masing tangan berjumlah 8 ruas tulang.
e. Tulang telapak tangan (metakarpal).
Tulang telapak tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang pergelangan tangan dengan tulang-tulang jari tangan (phalanges). Tulang telapak tangan pada masing-masing tangan berjumlah 5 ruas tulang.
f. Tulang-tulang jari tangan (phalanges).
Tulang-tulang jari tangan berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-masing tangan berjumlah 14 ruas tulang.
2. Anggota gerak bawah.
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
a. Tulang gelang panggul (pelvis)
Tulang gelang panggul merupakan gabungan dari 6 tulang yaitu 2 tulang usus (ilium), 2 tulang duduk (ischium) dan 2 tulang kemaluan (pubis). Tulang gelang panggul berbentuk pipih. Pada perempuan lubang yang terbentuk antara ilium, ischium, dan pubis lebih lebar dan dalam dibandingkan dengan laki-laki. Hal itu berperan ketika mengandung bayi dan melahirkan.
b. Tulang paha (femur).
Tulang paha berbentuk seperti pipa panjang yang berbonggol di setiap ujungnya. Ujung atas bersendian dengan tulang gelang panggul, sedangakan ujung bagian bawah bersendian dengan tulang kering (tibia) dan tulang tempurung lutut (patela). Tulang paha merupakan tulang terpanjang, terkuat, dan terberat diantara tulang tubuh lainnya. Tulang paha berjumlah total 2 tulang.
c. Tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula).
Tulang kering berukuran lebih besar daripada tulang betis. Letak tulang kering terdapat lebih di bagian depan dari tulang betis. Ujung bagian atas tulang kering bersendian dengan tulang paha dan ujung bawahnya bersendian dengan tulang pergelangan kaki (tarsal). Pada masing-masing kaki terdapat 1 tulang kering dan 1 tulang betis.
d. Tulang pergelangan kaki (tarsal).
Tulang pergelangan kaki berukuran pendek. Tulang ini terdapat diantara tulang tibia dan tulang telapak kaki. Jumlah tulang ini Pada masing-masing kaki berjumlah 7 tulang.
e. Tulang telapak kaki (metatarsal)
Tulang telapak kaki terletak diantara tulang pergelangan kaki dan tulang jari kaki. Tulang ini berjumlah 5 tulang pada masing-masing kaki.
f. Tulang-tulang jari kaki (phalanges)
Tulang-tulang jari kaki berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-masing kaki berjumlah 14 tulang.
B. AKSIAL
Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh. Rangka aksial berjumlah 80 tulang. Rangka aksial terdiri atas:
1. Tulang tengkorak (skull)
2. Tulang belakang (vertebra)
3. Tulang rusuk (ribs)
4. Tulang dada (sternum)
1. Tulang tengkorak (skull)
Tulang tengkorak membentuk kepala seseorang. Tulang ini merupakan kepingan tulang pipih berongga yang saling berhubungan. Tulang tengkorak manusia terdiri atas 22 tulang. Tulang tersebut terbagai menjadi tulang bagian kepala (kranial) dan bagian wajah (fasial). Tulang kranial membentuk tempurung dan berfungsi melindungi organ di dalamnya, yaitu otak. Tulang fasial membentuk rongga mata, rongga hidung, wajah seseorang. Tulangini berfungsi melindungi mata serta organ mulut dan bagian dalam hidung.
Tulang bagian kepala terdiri atas:
a. Tulang kepala belakang (osipital)
Tulang osipital merupakan tulang kepala bagian belakang. Tulang ini hanya berjumlah 1.
b. Tulang ubun-ubun (parietal)
Tulang ubun-ubun terletak dibagian atas sampai kesamping kepala. Tulang ini berjumlah 2 buah.
c. Tulang dahi (frontal)
Tulang dahi terletak di bagian depan (muka atas). Tulang ini berjumlah 1 buah.
d. Tulang pelipis (temporal)
Tulang pelipis terletak di bagian kepala samping belakang. Tulang ini berjumlah 2 buah.
e. Tulang baji (sphenoid)
Tulang baji terletak di bagian kepala samping depang. Tulang ini berjumlah 1 buah.
f. Tulang tapis (ethmoid)
Tulang ethmoid terletak di bagian dalam rongga kepala. Tulang ini berjumlah 1 buah.
Tengkorak manusia jika dilihat dari bagian bawah akan terlihat tonjolan mastoid dan foramen magnum (suatu rongga tempat sumsum tulang belakang berhubungan dengan otak).
Tulang bagian kepala (kranial) tidak dapat digerakkan karena merupakan sendi mati (tidak dapat bergeser). Pada bayi, tulang tengkorak belum bersatu sepenuhnya dan memiliki daerah lunak (soft spot) atau fontanela. Daerah lunak ini tersusun atas jaringan penghubung fibrosa. Pada kelahiran normal, tengkorak bayi dapat saling tumpang tindih sehingga dapat menelusup keluar dari lubang sempit. Seiring dengan pertumbuhannya, tengkorak bayi akan bersatu dan fontanela akan hilang perlahan seiring dengan mengerasnya jaringan penghubung fibrosa.
Tulang bagian wajah (fasial) terdiri atas atas:
a. Tulang rahang atas (maksila)
Tulang rahang atas merupakan tempat terdapatnya gusi dan gigi bagian atas. Tulang ini berjumlah 2 buah.
b. Tulang rahang bawah (mandibula)
Tulang rahang bawah berjumlah 1 buah. Dengan adanya otot rahang, tulang ini dapat bergerak sehingga mulut kita dapat terbuka dan tertutup.
c. Tulang hidung (nasal)
Tulang hidung terdapat di rongga hidung dan berjumlah 2 buah.
d. Tulang pipi (zigomatik)
Tulang pipi membentuk pipi seseorang. Tulangini berjumlah 2 buah.
e. Tulang air mata (lakrimal)
Tulang air mata terdapat di dalam rongga mata. Tulang ini berjumlah 2 buah.
f. Tulang langit-langit (vomer)
Tulan langit-langit berjumlah 1 buah.
g. Tulang palatin
Tulang palatin berjumlah 2 buah.
h. Tulang konka inferior (inferior nasal cocha)
Tulang konka inferior terletak di dalam rongga hidung. Tulang ini berjumlah 2 buah.
Tulang bagian wajah yang dapat digerakkan hanya tulang rahang bawah terhadap tulang rahang atas, misalnya ketika kita berbicara atau makan.
Beberapa tulang yang terdapat di tengkorak bagian dalam dan berhubungan dengan indera pendengaran yaitu:
a. Tulang martil (maleus)
Tulang martil berlekatan dengan gendang telinga dan tulang landasan. Dalam setiap telinga terdapat 1 tulang martil.
b. Tulang landasan (inkus)
Tulang landasan terletak diantara tulang martil dan tulang sanggurdi. Terdapat 1 tulang landasan di setiap telinga.
c. Tulang sanggurdi (stapes)
Tulang sanggurdi berbentuk seperti garputala dan berfungsi menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam (koklea). Terdapat 1 tulang sanggurdi pada setiap telinga.
Ketiga tulang tersebut termasuk dalam bagian telinga tengah.
2. Tulang belakang (vertebra)
Sebagai anggota vertebrata, manusia memiliki tulang belakang (vertebra). Tulang belakang terletak di tengah tubuh manusia. Tulang ini berfungsi penting untuk menopang badan, sebagai tempat melekatnya tulang rusuk dan melindungi organ dalam tubuh. Peran tulang belakang sangat vital karena selain sebagai penopang tubuh, tulang ini juga merupakan tempat terdapatnya saraf utama tubuh.
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas tulang dan terbagi menjadi 5 bagian, antara lain:
a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
c. Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
d. Ruas tulang kelangkang (sacrum).
e. Ruas tulang ekor (coccyx).
a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
Terdapat 7 ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang atlas. Tulang atlas berfungsi untuk menunjang tengkorak. Ruas kedua adalah tulang pemutar (aksis). Adanya tulang atlas dan aksis memungkinkan kepala untuk berputar. Ruas ketiga sampai ruas ketujuh memiliki bentuk yang mirip dan tidak bersendian dengan tulang rusuk.
b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
Tulang punggung berjumlah 12 ruas dengan bentuk yang hampir serupa. Tiap ruas tulang punggung memiliki badan tulang dengan tonjolan tulang ke kiri dan ke kanan sebagai tempat persendian dengan tulang-tulang rusuk (ribs). Badan tulang ini berlekatan dengan lengkung vertebra yang melindungi sumsum tulang belakang. Diantara ruas tulang belakang terdapat tulang rawan (kartilago).
Berujumlah 5 ruas tulang. Tulang pinggang merupakan ruas tulang belakang yang paling kuat dan besar dibandingkan ruas tulang belakang lainnya. Bentuknya hampir serupa dengan ruas tulang punggung, namun tidak bersendian dengan tulang rusuk.
d. Ruas tulang kelangkang (sakrum).
Sakrum merupakan gabungan 5 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian dengan tulang gelang panggul, ruas tulang pinggang terakhir dan tulang ekor.
e. Ruas tulang ekor (coccyx).
Tulang ekor merupakan vertebra terakhir. Tulang ekor atau coccyx adalah gabungan 4 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian dengan tulang kelangkang.
Diantara tulang-tulang vertebra terdapat cakram invertebra. Cakram invertebra merupakan tulang rawan yang keras di luar namun lunak di dalam. Tulang ini berfungsi sebagai peredam getaran dan pelindung vertebra.
3. Tulang rusuk (ribs)
Tulang rusuk berbentuk pipih dan panjang melengkung. Bagian belakang tulang rusuk berhubungan langsung dengan ruas tulang punggung (vertebra torak). Tulang rusuk berjumlah 12 pasang tulang, terdiri atas 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang.
Bagian depan tulang rusuk sejati melekat pada tulang dada (sternum). Tulang rusuk palsu pada bagian belakang melekat pada tulang punggung (vertebra torak), sedangkan di bagian depan melekat pada tulang rusuk diatasnya. Tulang rusuk yang paling melengkung adalah tulang rusuk kesembilan. Tulang rusuk tersusun teratur sesuai dengan perlekatannya dengan tulang belakang. Ruangan diantara tulang rusuk disebut intercostal spaces.
Tulang rusuk melayang hanya bersendian dengan tulang punggung dan tidak bersendian dengan tulang dada, oleh karena itu seperti tampak melayang. Ukuran tulang rusuk melayang lebih pendek dibandingkan dengan rusuk yang lain.
4. Tulang dada (sternum)
Tulang dada terletak di bagian depan tubuh dan berjumlah 1 ruas tulang. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang ini merupakan perlekatan bagian depan dari 7 pasang tulang rusuk sejati.
Tulang dada, tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga dada (ribs cage) dan berfungsi melindungi organ-organ didalamnya serta membantu dalam pernafasan.
HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)
Daerah pertemuan antar tulang disebut persendian. Pertemuan tersebut umumnya disatukan oleh ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective tissue). Serabut penghubung yang paling pendek disebut persendian fibrosa. Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang rahang.
Persendian yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada. Persendian ini memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, contohnya dalam pernafasan dada.
Adanya bantalan jaringan kartilago pada persendian sinovial seperti di lutut berfungsi dalam meredam getaran. Pada daerah ini terdapat pula cairan sinovial yang disekresikan oleh sel jaringan penghubung.
Umumnya terdapat 3 macam persendian, yaitu:
a. Sendi mati (sinartrosis)
b. Sendi kaku (amfiartrosis)
c. Sendi gerak (diartrosis)
a. Sendi mati (sinartrosis).
Sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena tulang-tulangnya sudah terkunci bersama. Contohnya pada tulang tengkorak dan tulang pada gelang panggul. Sendi mati tersusun atas jaringan penghubung fibrosa. Jaringan ini akan mengeras seiring bertambahnya umur. Contoh yang paling mudah adalah adanya daerah lunak (fontanela) pada bayi. Daerah ini menjadi keras sehingga tulang tengkorak bersatu.
b. Sendi kaku (amfiartrosis)/ sendi geser.
Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Sendi gerak (diartrosis).
Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas.
Macam-macam sendi gerak adalah sebagai berikut:
1. Sendi peluru.
Sendi peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan tulang yang lain. Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Contohnya antara tulang paha dengan gelang panggul atau antara tulang lengan atas dengan gelang bahu
2. Sendi engsel.
Sendi engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang lain yang menyerupai alur. Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah seperti engsel pintu. Contohnya tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan atas (humerus) dengan tulang hasta (ulna) atau disebut sendi sikut.
3. Sendi putar.
Terjadi antara ujung tulang yang berupa tonjolan masuk ke dalam lubang pada tulang yang satunya lagi. Gerakan yang terjadi berupa rotasi / perputaran. Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan tulang atlas.
4. Sendi pelana.
Sendi pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya seperti orang naik kuda diatas pelana Contohnya tulang ibu jari dengan telapak tangan.
5. Sendi gulung/elipsoid.
Sendi gulung terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan lekukan oval tulang yang lain. Contohnya pada tulang pergelangan tangan (karpal) denga tulang pengumpil (radius).
Persendian dapat mengalami gangguan berupa radang sendi atau kelainan menurun yang disebut arthritis. Pada penyakit osteoarthritis, jaringan kartilago pada persendian mengalami degenerasi. Pada rheumatoid arthritis, membran sinovial meradang dan menebal. Terjadi pula degenerasi jaringan kartilago dan pengapuran tulang. Penyakit ini dapat dipacu oleh adanya infeksi bakteri atau virus. Mungkin juga disebabkan secara genetik. Gejala penyakit ini umumnya tampak sebelum seseorang berumur lima puluh tahun.
BENTUK TULANG
Bentuk tulang dapat bermacam-macam, namun secara umum bentuknya dapat dibagi menjadi:
a. Tulang panjang/pipa
Sebuah tulang dapat termasuk ke dalam tulang panjang pada prinsipnya memiliki ukuran panjang yang lebih daripada lebarnya. Tulang panjang umumnya berbentuk seperti pipa. Pada tulang ini kita dapat melihat bagian dari tulang seperti ujung tulang (epifise), bagian tengah tulang (diafise), dan bagian diantara epifise dan diafise yang disebut metafise.
Tulang panjang dapat tersusun atas tulang kompak, yaitu tulang dengan sel-sel tulang (osteon) yang padat dan rapat. Namun, tulang panjang juga dapat tersusun atas tulang berongga pada bagian ujungnya. Pada bagian dalam tulang terdapat sumsum tulang yang merupakan tempat diproduksinya sel-sel darah.
b. Tulang pendek
Tulang pendek umumnya berbentuk seperti kubus. Tulang ini umumnya tersusun atas tulang berongga dengan dilapisi oleh lapisan tipis tulang kompak. Contoh tulang pendek yaitu pada tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Tulang pipih
Tulang pipih berukuran tipis dan umumnya berbentuk pipih melengkung. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak dan tulang belikat.
d. Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan memiliki bentuk selain ketiga tipe tulang sebelumnya. Umumnya merupakan tulang berongga yang ditutupi oleh tulang kompak, contohnya pada ruas tulang belakang.
JENIS TULANG
Berdasarkan sel penyusunnya tulang dapat terbagi menjadi dua jenis tulang, yaitu:
a. Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan bersifat elastis dan berwarna lebih terang. Tulang rawan tersusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam lakuna. Lakuna tersebut terletak di dalam matriks tulang. Tulang rawan terdapat pada telinga luar, ruas antar tulang belakang, tulang rawan pada saluran pernafasan, dan pada ujung hidung.
b. Tulang keras (osteon)
Tulang keras bersifat tidak elastis dan berwarna lebih gelap. Tulang keras tersusun atas osteosit (sel tulang yang telah matang) dan matriks, serta di bungkus oleh periosteum. Osteosit berasal dari osteoblas (sel tulang muda). Matriks tulang tersusun dari kalsium fosfat dan kalsium karbonat sehingga bersifat keras. Matriks tulang yang tersusun padat disebut tulang kompak sedangkan matriks tulang yang tersusun berongga disebut tulang spons.
Tulang kompak terdiri atas osteon yang tersusun rapat, lengkap dengan kanal pembuluh darah dan saraf. Setiap kesatuan osteon itu disebut sistem Havers. Tulang spons tersusun seperti jala-jala yang disebut trabekula. Trabekula terletak mengelilingi ruangan kosong yang berisi sumsum tulang.
PEMBENTUKAN TULANG
Proses pembentukan tulang disebut osteogenesis atau osifikasi. Pembentukan tulang dimulai oleh adanya aktivitas sel pembentuk tulang (osteoblas) hingga terbentuk sel tulang yang matang (osteosit).
Selain osteoblas dan osteosit, terdapat pula osteoklas. Osteoklas adalah sel tulang yang dapat mensekresikan enzim untuk merombak sel tulang menjadi ion-ion mineral (kalsium dan fosfor). Ion-ion tersebut akan dilepaskan ke dalam darah dan berfungsi membantu dalam pengaturan kadar kalsium darah.
KELAINAN BENTUK TULANG BELAKANG
Kelainan bentuk tulang belakang dapat terjadi karena pola duduk yang tidak benar. Beberapa diantaranya menyebabkan:
1. Skoliosis.
Bentuk tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.
2. Kifosis.
Bentuk tulang belakang melengkung ke belakang.
3. Lordosis.
Bentuk tulang belakang yang melengkung ke depan.
Pola hidup sehat dengan memakan makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan fosfat, serta berolah raga secara teratur dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang, mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang) dan osteoartritis (penyakit nyeri pada persendian).
KUIS SISTEM RANGKA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal berikut ini:
1. Sistem tubuh yang berfungsi sebagai penyangga, pemberi bentuk tubuh,dan alat gerak pasif adalah …
A. otot
B. rangka
C. saraf
D. pencernaan
2. Tulang penyusun lengan bawah adalah …
A. tulang sternum dan belikat
B. tulang tibia dan fibula
C. tulang radius dan ulna
D. tulang skapula dan belikat
3. Tulang rahang atas disebut …
A. Mandibula
B. Patela
C. Zigomatik
D. Maksila
4. Tulang tempurung lutut disebut juga …
A. Skapula
B. Phalanges
C. Patela
D. Kalkaneum
5. Tulang pipi disebut juga …
A. Frontal
B. Parietal
C. Zigomatik
D. Nasal
6. Tulang kering disebut juga …
A. Femur
B. Tibia
C. Fibula
D. Patela
7. Sendi peluru terdapat pada bagian …
A. Tengkorak
B. Bahu
C. Siku
D. Ibu jari
8. Sendi mati terdapat pada bagian …
A. Tengkorak
B. Bahu
C. Siku
D. Ibu jari
9. Sendi engsel terdapat pada bagian
A. Tengkorak
B. Bahu
C. Siku
D. Ibu jari
10. Sendi pelana terdapat pada bagian …
A. Tengkorak
B. Bahu
C. Siku
D. Ibu jari
SISTEM OTOT
Semua pergerakan tubuh kita melibatkan otot. Otot merupakan alat gerak aktif. Otot berfungsi membentuk tubuh, sebagai alat pergerakan, menjaga kestabilan persendian,dan memproduksi panas tubuh. Dalam kehidupan sehari-hari,kita mengenal otot sebagai daging. Otot merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel otot.
Otot manusia dibentuk oleh tiga macam tipe otot, yaitu:
A. Otot polos
B. Otot lurik
C. Otot jantung
A. Otot polos.
Otot polos merupakan otot yang gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom (tidak sadar), berbentuk gelondong, ujungnya meruncing, berinti satu terletak ditengah sel, bekerja lambat dan teratur. Otot polos terdapat pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dinding rahim, dan saluran ekskresi.
B. Otot lurik/otot rangka.
Otot lurik melekat pada rangka sehingga disebut otot rangka. Gerakannya dipengaruhi oleh saraf sadar, batasan sel-selnya tidak jelas, berbentuk silindris, memiliki banyak inti di tepi sel, dan terdapat bagian terang gelap (lurik) karena adanya protein otot (aktin dan meiosin). Otot rangka menempel pada tulang dengan perantaraan urat (tendon). Jika tendon melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan jika melekat pada tulang yang tidak dapat bergerak disebut origo.
Otot lurik mampu menggerakan tulang karena dapat berkontraksi (memendek) dan memanjang (relaksasi).
C. Otot jantung.
Otot jantung terletak di jantung. Berbentuk silindris yang bercabang-cabang dan memiliki inti di tengah serabut. Gerakan otot jantung dipengaruhi oleh saraf tidak sadar (otonom). Otot ini secara khusus hanya membentuk organ jantung.
KERJA OTOT
Otot bekerja karena memiliki kemampuan untuk mengkerut (kontraksi) dan mengembang kembali (relaksasi). Otot akan berkontraksi bila ada rangsang yang mengenai sel otot tersebut. Kerja otot dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Otot antagonis.
Otot antagonis bekerja secara berlawanan. Contohnya antara lain:
a. Gerakan otot ekstensor (meluruskan) pada otot bisep dan gerakan otot fleksor (membengkokkan) pada otot trisep.
b. Gerakan otot abduktor (menjauhi badan) dan otot adduktor (mendekati badan) pada gerakan tangan kesamping badan
c. Gerakan otot supinator (menengadahkan) dan otot pronator (menelungkup) pada gerakan tangan menelungkup dan menengadah
d. Gerakan otot depressor (menurunkan) dan otot elevator (menaikkan) pada gerakan mengangkat bahu ke atas
2. Otot sinergis.
Otot sinergis bekerja secara bersama-sama (mengerut dan berkontraksi). Contohnya otot leher pada waktu memutar kepala.
BAGIAN-BAGIAN OTOT
Suatu otot terdiri atas bagian-bagian antara lain:
a. tendon
b. serabut otot
c. epimisium
d. perimisium
e. endomisium
f. fascicle
g. serabut otot
i. nukleus
j. miofibril
k. sarkomer
l. aktin
KELOMPOK OTOT
Otot menyusun sekitar 40 % dari berat badan seseorang. Terdapat empat kelompok otot tubuh antara lain:
a. otot kepala dan leher
b. otot badan
c. otot anggota pergerakan atas
d. otot anggota pergerakan bawah
KUIS SISTEM OTOT
Pilihan ganda. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal berikut:
1. Tipe otot yang terdapat pada dinding usus adalah…
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. otot rangka
2. Tipe otot yang berfungsi membantu pergerakan tulang adalah…
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. origo
3. Tipe otot yang bekerja dipengaruhi oleh saraf sadar adalah …
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. tendon
4. Otot antagonis bekerja secara …
A. bersama-sama
B. berlawanan
C. berkontraksi
D. berelaksasi
5. Otot sinergis bekerja secara …
A. bersama-sama
B. berlawanan
C. berkontraksi
D. berelaksasi
6. Tipe otot yang memiliki inti di tepi sel adalah …
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. origo
7. Otot fleksor dan otot ekstensor bekerja secara …
A. sinergis
B. antagonis
C. bersamaan
D. tidak sadar
8. Sel otot yang tidak memiliki daerah gelap terang terdapat pada …
A. jantung
B. pembuluh darah
C. otot bisep
D. otot trisep
9. Tipe otot yang memiliki banyak cabang adalah …
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. origo
10.Otot bisep dan otot lengan bawah bekerja secara …
A. sinergis
B. antagonis
C. berlawanan
D. tidak sadar
ISTILAH
abduktor : (gerakan otot) menjauhi badan
adduktor : (gerakan otot) mendekati badan
aktin : protein otot
aksial : sumbu tubuh
aksis : tulang pemutar
arthritis : radang sendi
amfiartrosis : sendi kaku,memungkinka sedikit pergeseran
apendikuler : anggota gerak atas dan bawah
depressor : (gerakan otot) menurunkan
diartrosis : sendi gerak
diafise : bagian tengah tulang
coccyx : tulang ekor
elevator : (gerakan otot) menaikkan
ekstensor : (gerakan otot) meluruskan
endomisium : jaringan ikat yang membungkus satuan serabut otot
epifise : bagian ujung tulang
epimisium : jaringan ikat yang membungkus otot
ethmoid : tulang tapis
fasial : tulang bagian wajah
femur : tulang paha
fibula : tulang betis
fleksor : (gerakan otot) membengkokkan
fontanela : daerah lunak, terdapat pada kepala bayi
frontal : tulang dahi
humerus : tulang lengan atas
ilium : tulang usus
inkus : tulang landasan
ischium : tulang duduk
karpal : tulang pergelangan tangan
kartilago : tulang rawan
kifosis : tulang belakang melengkung ke depan
klavikula : tulang selangka
kondrosit : sel-sel tulang rawan
kontraksi : gerakan otot memendek
kranial : tulang bagian kepala
lakrimal : tulang air mata
ligamen : berkas-berkas jaringan penghubung
lordosis : tulang belakang melengkung ke depan
maksila : tulang rahang atas
maleus : tulang martil
meiosin : protein otot
mandibula : tulang rahang bawah
metafise : bagian diantara epifise dan diafise
metakarpal : tulang telapak tangan
metatarsal : tulang telapak kaki
miofibril : struktur yang terdapat di dalam sel otot
nasal : hidung, tulang hidung
nukleus : inti sel
osifikasi : proses pembentukan tulang
osipital : tulang kepala belakang
osteoartritis : penyakit radang sendi
osteon : sel-sel tulang keras
osteoblas : sel tulang muda/sel pembentuk tulang
osteogenesis : proses pembentukan tulang
osteoklas : sel perombak tulang
osteoporosis : pengeroposan tulang
osteosit : sel tulang yang telah matang
parietal : tulang ubun-ubun
patela : tulang tempurung lutut
pelvis : tulang gelang panggul
perimisium : jaringan ikat yang membungkus kumpulan serabut otot
periosteum : jaringan ikat yang membungkus sel tulang
pronator : (gerakan otot) menelungkup
pubis : tulang kemaluan
phalanges : tulang-tulang jari tangan atau kaki
radius : tulang pengumpil
relaksasi : gerakan otot memanjang
ribs : tulang rusuk
sakrum : tulang kelangkang
saraf otonom : saraf tidak sadar
sarkomer : unit dasar kontraksi otot
sinartrosis : sendi mati/tidak dapat bergerak
sinovial : cairan pelumas pada persendian
sistem havers : satu kesatuan osteon
skoliosis : tulang belakang melengkung ke kiri/kanan
skapula : tulang belikat
sphenoid : tulang baji
stapes : tulang sanggurdi
sternum : tulang dada
supinator : (gerakan otot) menengadah
tarsal : tulang pergelangan kaki
temporal : tulang pelipis
tibia : tulang tibia
ulna : tulang hasta
vertebra : tulang belakang
vertebra lumbar : tulang belakang bagian pinggang
vertebra serviks : tulang belakang bagian leher
vertebra toraks : tulang belakang bagin dada
vomer : tulang langit-langit
zigomatik : tulang pipi
Langganan:
Postingan (Atom)